Minggu, 21 Oktober 2012

Jacky!

Aku dan adikku duduk di teras depan rumah, memandang indahnya pemandangan. Rumah kami sangat mewah, mepet sawah. Di depan teras terlihat pandangan yang sangat indah, mengapa? karena rumah kami berada di atas puncak bukit. Hawa nya sangat dingin, karena itu setiap malam kami duduk di teras sambil minum susu coklat yang hangat.

Setiap tahun baru, aku dan keluarga ku berkunjung ke rumah Nenek dan Kakek. Dan sekarang sudah saat nya untuk berangkat ke rumahnya. Kami berangkat pada pukul lima sore dan sampai disana pada pukul tujuh lewat lima belas menit. Kami langsung bertemu dengan saudara saudara dan juga Kakek dan Nenek. Tidak lama setelah itu kami beristirahat.

Pada pukul 6 sore, semua saudara tiba tiba berteriak, "Ambulan! Ambulan!". Aku langsung bergegas keluar dan melihat Nenek di bawa ke dalam mobil ambulan. Kami semua bersiap siap untuk berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek. Saat diperjalanan kami dikabarkan bahwa Nenek sudah tiada.

Aku menangis sangat keras dan memeluk Bunda. Bunda memandang ku dan berkata, "Ia sudah bersama Tuhan di surga nak". Sesampainya di Rumah sakit, kami semua melihat Nenek sudah di dalam peti. Aku mendengar tangisan sangat keras dan juga beberapa saudara datang. Dokter mendekati kami dan bilang "Sepertinya Ibu ini sudah sakit lama, tetapi kali ini sudah tidak tertolong sakit nya".

Aku bertanya kepada Bunda, "Bunda berarti sekarang aku sudah boleh punya Anjing ya?". Dari dulu aku ingin punya Anjing tetapi, Nenek selalu bilang tidak boleh dan bilang nanti saja kalau Nenek sudah tiada, dan sekarang Nenek sudah tiada. Tidak lama setelah itu Bunda menjawab, "Ya, tetapi itu nanti ya", "Ok Bunda!".

Nenek menginap dirumah satu malam saja, dan besok nya ia dikuburkan. Kami semua berangkat ke kuburan Nenek. Aku mendengar tangisan yang sangat keras, disebelahku ada yang berteriak "Mama! Mama!", tetapi aku hanya bisa menangis. Adikku baru berumur lima tahun, jadi ia tidak mengerti soal itu tetapi, anehnya ia menangis dan berkata "Nenek jangan dimasukin ke tanah!".

Pada malam harinya aku dan Bunda tidur bersama di satu kamar, dan juga adik dan ayah. Sebelum tidur ku bilang kepada Bunda, "Bunda, aku kangen Nenek" ia hanya bilang, "Berdoalah kepada Tuhan dan tidur". Karena Nenek tiada, kami harus tinggal dirumah Nenek untuk dua bulan.

Pada bulan February kami kembali ke rumah kami. Saat kami sampai, Aku menagih Bunda janjinya, "Bunda, Anjingku gimana?" dan ia menjawab sangat pelan "Ok besok ya nak, sekarang kan sudah jam lima sore, minum susu dulu terus besok kita cari Anjingnya". Aku tidak menjawabnya aku langsung saja membuat susu coklatku dan juga untuk adik. Setelah susuku selesai aku mencuci gelasnya dan segera tidur. 

Keesokan harinya aku bangun jam enam pagi, padahal biasanya aku bangun jam tujuh atau setengah delapan. Aku langsung ke kamar Bunda dan meloncat diatas kasurnya bersama adik, kami berdua berteriak bersama "Anjing, Anjing, Doggy, Doggy". Mereka berdua terbangun dan bersiap siap untuk berangkat.

Saat kami sampai di "Pet Store" Aku memilih anjing yang kusuka. Ternyata tipe nya adalah "Golden Retriever". Warna nya putih dan ada hitamnya. Saya bilang kepada Bunda dan Bunda bilang kepada petugas yang disana. Aku sangat serius melihat anjing itu, memikirkan siapa namanya. Setelah lama memikir aku mendapatkan ide, namanya adalah Jackster. Aku, Bunda dan petugasnya membawa Jacky ke kasir.

Ternyata tidak gampang juga membawa anjing ini ke kasir. Saat kami mendekati kasir, aku melihat adik bersama ayah membawa Hamster. Jadi akhirnya, aku mendapatkan Anjing dan adik mendapatkan Hamster. "Totalnya tiga juta limaratus ibu" kata petugas kasir itu. Bunda membayar dan membawa Jacky dan Hamster ke mobil. Kami langsung saja pulang. 

Pertama kalinya aku membuka kandang Jacky, ia sangat malu untuk keluar. Dan akhirnya setelah beberapa hari bersama Jacky, ia tidak takut lagi sekarang ia yang membangunkan ku tiap pagi. Sekarang ini, ia Jacky seperti penggantinya Nenek. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar